Teori Supir Bus



Bus yang saya tumpangi dari Magetan menuju Surabaya melaju kencang, seperti mengamuk. Kondisi jalan yang macet tak mengurangi kecepatan bus. Persis seperti berada di jalan tol. Disaliplah semua kendaraan menggunakan lajur kanan. Klakson berbunyi berkali-kali. Tak ada satu pun penumpang yang protes.

Uniknya, meski kecepatan bus seperti diuber setan, pak supir saya lihat sering melempar tawa. Dari cara dia mengemudikan bus, saya lihat sangat santai. Tak ada sedikit pun raut ketegangan. Padahal berkali-kali bus berada jarak yang tipis dengan kendaraan lain alias hampir nyenggol.

Hal seperti ini saya yakin, tidak hanya dialami oleh supir bus yang saya tumpangi. Melainkan hampir semua supir bus yang melalui jalur selatan. Tiap hari mereka melakukan tugasnya yang dekat dengan urusan nyawa itu. Selama berjam-jam, kalau dari Yogya ke Surabaya berarti lebih kurang 10 jam.

Kemudian saya merenungkan. Betapa gilanya pak supir. Kerja 10 jam dengan konsentrasi ekstra, kecepatan ekstra, membawa puluhan penumpang, tetapi masih bisa nyupir sambil bercanda dan tertawa. Tak ada ekspresi tegang atau marah.

Sementara kita, rata-rata ketika berhadapan dengan tumpukan tugas, deadline yang gak selesai-selesai, bawaannya ingin marah terus, tegang. Teori supir bus ini perlu kita contoh. Tetap menikmati menyupir meski busnya kelihatan garang. Kita boleh dan sebaiknya memang melakukan pekerjaan dengan cepat dan sempurna, tetapi bisakah kita tetap menikmatinya?

Bisa jadi karena berkaitan dengan hobi atau jam terbang? Maka cintailah pekerjaanmu sekarang, jika belum cari seribu alasan kenapa harus mencintainya, jika tak bisa cari pekerjaan lain yang membuat nikmat saat melakoninya. Terkait jam terbang, bisa iya bisa tidak. Pak supir bus mungkin sudah sangat paham medan, hafal jalan, sehingga tahu celah-celahnya, itu karena sudah ratusan atau mungkin ribuan jam beliau melewati jalan yang sama. Tetapi kita bisa santai menikmati aktivitas ketika kita tahu bahwa kita benar-benar menyukainya. Selebihnya, hanya perlu memoles teknik dan tips-tipsnya.

sumber gambar: aswajamuda.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Teori Supir Bus"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel