Mulai Hari dengan Membaca


Salah satu rutinitas saya di pagi hari adalah membaca buku. Minimal 100 halaman. Aktivitas ini saya lakukan sambil menonton berita di TV, berolahraga, atau menyapu lantai. 

Bisa? Sangat bisa, asal tahu caranya. Dengan demikian, saya bisa melakukan dua atau tiga kegiatan sekaligus dalam satu waktu. Kalau kata peribahasa, sambil menyelam minum air. Saya tambahi: sekalian menangkap ikan. 

Pagi hari adalah waktu yang tepat untuk mengisi kolam pikiran. Menyeruput ilmu. Tentu, setelah sebelumnya, harus kita pastikan bahwa hati telah dibersihkan dengan munajat dan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Karena hati dan imanlah yang akan membimbing akal dan ilmu pengetahuan. Jangan dibalik. Sehingga urutannya pun harus sesuai. 

Banyak orang yang melupakan ini. Mereka selalu menyempatkan diri mengirup kopi atau susu di pagi hari. Mereka berolahraga melatih fisik. Lalu pergi bekerja tanpa membawa sesuatu yang baru dalam kepalanya. Tak jarang bahkan, dengan pikiran kosong. Sehingga tak ada semangat dalam melakukan aktivitas. Hal-hal baru, termasuk ilmu, pengetahuan, dan kosa kata baru membuat kita selalu tampak segar dan berenergi. Buku-buku menyediakan semua itu. 

Membuka permulaan hari dengan membaca juga bagian dari tradisi para ulama. Kemudian biasanya mereka lanjutkan dengan menulis kitab. Baru agak siang, mulai mengajar. Ilmu dulu sebelum amal. Baca buku dulu sebelum berkegiatan. Iqra' sebelum kataba. 

Tak ada guna perut kenyang dengan sarapan, jika pikiran kita "kelaparan". Bukankah pikiran yang sejatinya mengendalikan aktivitas fisik? Tapi mengapa perhatian kita pada jasad terlalu berlebihan, sehingga melupakan perhatian pada akal dan hati, pada jiwa dan ruh yang menggerakkannya? Pagi disambut dengan kopi, olahraga, sarapan, yang notabebe semua kebutuhan jasad? Di manakah porsi nutrisi bagi akal? 

Maka bacalah. Bacalah di pagi hari. Tak ada waktu satu jam, tiga puluh menit cukup. Atau 10 menit, atau 5 menit. Kalau tak ada waktu juga, membacalah di kamar mandi--maaf, sambil BAB. Atau seperti yang dilakukan salah seorang ulama salaf dulu, ia minta anaknya membacakan kitab dengan suara keras hingga ia yang sedang di kamar mandi bisa mendengarnya. Mudah-mudahan dengan rutin membaca di pagi hari akan membuat kita menjadi manusia utuh, manusia yang selalu belajar, dan mensyukuri nikmat akal yang dikaruniakan oleh Tuhan.

Penulis: Rafif Amir

Sumber gambar: IDNTimes

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Mulai Hari dengan Membaca"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel