Mengapa Perlu Membaca Buku?


Untuk apa baca buku? Bukankah semua hal, semua informasi ada di internet? Bahkan dapat bonus baca di medsos pula. Kalau ada yang gratis, ngapain beli buku yang notabene harus keluar uang?

Begitulah kira-kira alibi sebagian orang yang malas baca buku. Ia sudah merasa pintar, karena telah khatam ratusan berita dan artikel tiap hari. 

Ketika diminta membaca buku, ia menolak. Buku-buku di rumahnya masih banyak. Masih tersegel. Itu masa lalu, kata dia. Masa depan adalah gawai dan paket data. 

Sebenarnya, bukan melulu itu alasannya. Ia kehilangan kesabaran dalam membaca. Ia tak dapat menikmati proses "mengunyah" halaman demi halaman, bab demi bab, karena sudah terbiasa membaca super cepat. Bahkan kerapkali, ketika membaca artikel atau berita, hanya dibaca judul dan paragraf terakhirnya. 

Nicholas Carr dalam bukunya yang fenomenal, The Shallows, menyebut bahwa itulah yang dialami oleh peselancar. Betapa ia tampak menakjubkan, tapi tak mendapatkan apa-apa.

Sebaliknya, mereka yang terbiasa membaca buku adalah para penyelam di kedalaman lautan ilmu. Mereka menemukan mutiara, satu hal yang tak didapat oleh para peselancar. 

Membaca buku bukan hanya tentang menyerap informasi, tetapi juga menelaah, diskusi, dan kontemplasi. Inilah yang dimaksud dengan kedalaman itu. Dan itulah yang selalu saya lakukan. Maka dari proses itu, lahirlah tulisan-tulisan baru, buku-buku baru--dari untaian mutiara yang ditemukan. 

Membaca buku juga sebagai latihan akal untuk berpikir sistematis dan runut. Mungkin terkesan lambat, tapi sesungguhnya ada proses penyaringan di dalamnya. Tak terbiasa menelan mentah-mentah, tak mudah terjebak pada hoaks dan fitnah. 

Tapi katanya, buku itu merusak lingkungan? Alam ini disediakan untuk kebutuhan manusia. Silakan dipakai asal bermanfaat. Jangan-jangan nantin mereka juga beralasan gak boleh kurban karena bisa memutus rantai makanan. Hehehe. Kalau pada dasarnya tidak suka membaca buku, selalu saja ada alasan.

Sebenarnya, ya kembali lagi pada diri masing-masing. Mau jadi penyelam atau peselancar? Mau jadi keduanya bisa? Bisa, tapi harus siap berkorban ekstra. 

Tentu saja kita tak dapat meninggalkan dunia digital. Tapi kita juga perlu menyediakan waktu untuk membaca buku. Apalagi bagi yang memiliki tumpukan buku belum terbaca dan masih tersegel rapi. Membacanya adalah bentuk tanggung jawab kita yang sudah berani memutuskan untuk memilikinya.

Penulis: Rafif Amir

Sumber gambar: liputan6.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Mengapa Perlu Membaca Buku?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel