Membaca dari “Kanan” ke “Kiri”


Saya sering mengatakan, jika kau muslim dan ingin menjadi pecinta buku sejati maka bacalah dari “kanan” dulu baru “kiri”. Bukan sebaliknya.

Baca dan tadabburi dulu Alquran. Khatamkan buku-buku Qardhawi dan Buya Hamka. Kaji tafsir Ibnu Katsir, Fii Zhilal, dan kitab Bukhari-Muslim. Lalu bolehlah geser ke kiri sedikit.

Jangan belum apa-apa sudah bangga menyebut nama Marx, Nietzsche, Aidit, Mao, Lenin dan merasa super keren karena menenteng buku-buku kiri kemana-mana. Diperparah lagi dengan menghantam membabi buta ideologi kanan. Jangankan sesama muslim, orang-orang yang jelas berideologi kiri sekalipun akan sangat lucu jika menyerang tapi tak memiliki wawasan tentang ideologi kanan.

Saya sendiri membaca buku-buku kiri, tapi telah jauh lebih banyak menuntaskan buku-buku kanan. Sehingga saya punya pijakan yang kokoh. Saya berani mengatakan bahwa komunisme adalah ideologi rapuh dan terbukti gagal. Silakan bandingkan dengan bagaimana Islam mengatur negara, serta peradaban-peradaban yang telah terbangun di atasnya. Bukan khayalan. Bukan utopia.

Tetapi jika kau membaca dari kiri terlebih dahulu, tak mungkin kau mengubah genangan kotoran di kepalamu dengan setetes madu. Kecuali kau keluarkan dulu kotoran itu, bersihkan wadahnya, barulah dituang dengan segelas madu. Kau harus menjadi pembaca yang cerdas dan memiliki independensi dalam bernalar. Keluarkanlah kotorannya dan mulai pertajam daya kritismu.

Saya sangat menyarankan agar mulai memulainya dengan membaca Alquran. Karena itulah sumber hukum Islam yang pertama. Lalu bacalah hadis, terutama hadis-hadis Bukhari-Muslim. Kemudian tingkatkan wawasan dengan banyak membaca buku terkait hukum-hukum Islam. Misal Hukum Acara Peradilan Islam karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. Atau baca Al-Ahkam Al-Shultaniyah karya Imam Mawardi. Sehingga kau tahu bagaimana Islam mengatur sebuah negara.

Tibalah saatnya jika kau membaca buku-buku kiri, kau akan melihat betapa rapuhnya ideologi mereka jika dibandingkan dengan yang diajarkan Islam. Kau akan melhatnya dengan begitu terang. Seterang matahari di siang hari.

Maka inilah yang saya maksud dengan menciptakan samudera. Sehingga hal buruk apapun yang masuk ke dalamnya, tak akan pernah mengubah kejernihan dan rasanya.  [rafif]

sumber gambar: nationalreadinggroupmonth.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Membaca dari “Kanan” ke “Kiri”"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel