Banyak Anak Banyak Rezeki



Ungkapan “banyak anak banyak rezeki” akan terus berlaku dan terbukti sepanjang zaman. Sebab filosofi ini diambil dari ayat Alquran surat Al-Isra’ 31: “Janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kami yang memberi rezeki mereka dan yang memberi rezeki kamu juga.”

Ayat ini menegur secara keras perilaku masyarakat jahiliyah yang meyakini bahwa anak perempuan tidak akan mendatangkan apapun kecuali kemiskinan. Sehingga kemudian mereka mengubur anak-anak perempuan mereka hidup-hidup.

Jadi, jika ada orang yang menjual atau menelantarkan anaknya atau takut punya anak karena khawatir jatuh miskin, maka tak ubahnya perilakunya dengan masyarakat jahiliyah. Termasuk di sini adalah membatasi jumlah anak dengan alasan khawatir tak dapat menafkahi.

Allah sudah berjanji, Allah yang akan memberinya rezeki. Tidakkah kita percaya pada janji Allah? Lebih percaya dengan hitung-hitungan logika manusia? Dalam logika matematika 6 dibagi 3 dan 6 dibagi 2 hasilnya tidak sama. Lebih besar 6 dibagi 2. Tetapi rezeki tidak bisa dihitung dengan ilmu matematika. Allah Maha Kaya dan kalau Dia menghendaki akan dijadikan seseorang kaya raya meski ia harus menafkahi 11 orang anak sekalipun.

Setiap anak membawa rezekinya sendiri-sendiri. Ketika masih punya 2 orang anak rezekinya segitu. Ketika anaknya 3, rezekinya bertambah karena Allah menitipkan rezeki pada sang ayah. Ayahlah yang pergi mencari nafkah dan rezeki masing-masing anak Allah titipkan padanya.

Bagaimana jika penghasilan tidak bertambah? Rezeki itu tidak hanya diukur dari penghasilan. Bisa dengan menyusutnya pengeluaran. Bisa dengan rezeki-rezeki lain di luar mata pencaharian. Bisa Allah jadikan anak yang sakit-sakitan menjadi sehat sehingga tidak ada lagi pengeluaran untuk pergi ke dokter. Dan sebagainya, dan sebagainya. Coba kita lihat, seorang petani biasa di desa mempunyai 11 orang anak dengan penghasilan yang tidak besar. Tetapi bisa menyekolahkan dan mengirim anak-anaknya ke perguruan tinggi. Bagaimana bisa? Hitung-hitungan logika mengatakan tidak bisa, tapi Allah yang memampukannya.

Soal rezeki biarlah Allah yang mengaturnya. Tugas kita adalah bekerja dan beribadah sebaik-baiknya. Tugas orangtua adalah mendidik anak-anaknya untuk mengenal Allah. Lalu hasilnya kita serahkan pada Allah. Jika kita yakin bahwa seekor semut pun Allah beri rezeki, bagaimana mungkin kita bisa tidak yakin bahwa anak-anak kita tidak akan diberi-Nya rezeki? Maha Kaya Allah, dan Dia yang menggenggam alam semesta.[rafif]


sumber gambar: detiklife.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Banyak Anak Banyak Rezeki "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel