Menonton Sambil Membaca

Jika sebagian orang terbiasa menonton film sambil mengunyah camilan, saya sedang mencoba sesuatu yang lain. Menonton sambil membaca. Berhasilkah?

Sejauh ini saya belum berani mengatakan sukses. Tapi setidaknya beberapa kali saya sudah mencoba. Menonton film di laptop sambil membaca buku atau majalah. Cukup menantang juga. Bukan pada bagaimana menyelesaikannya, tapi bagaimana bisa mengikuti alur film sekaligus memahami apa yang dibaca.

Kalau kebetulan film yang saya tonton kurang menarik dan terlalu banyak layar yang tak penting, saya bisa membaca lebih banyak dengan tingkat pemahaman yang baik. Tetapi kalau yang saya tonton film thriller, tingkat kesulitannya lebih tinggi lagi. Karena setiap potongan dari film thriller ibarat puzzle, yang jika terlewat sekilas saja, maka saya tidak akan bisa memahami film secara utuh.

Sebaliknya, tingkat kesulitan yang cukup tinggi juga saya alami jika yang saya baca adalah karya-karya fiksi. Saya harus lebih pandai memanfaatkan jeda-jeda kosong atau momen-momen seperti saat tokoh dalam film berjalan santai, saat sedang menyorot suasana sekitar, atau saat tokoh sedang berbincang sekadar basi-basi. Tapi itu pun saya harus jeli. Jika ternyata di dalamnya ada dialog yang menjadi petunjuk bagi alur cerita, saya akan kehilangan sebagian film itu.

Ada beberapa hal yang ingin saya dapatkan dari menonton sambil membaca atau membaca sambil menonton ini. Saya bisa melakukan dua aktivitas dalam satu waktu tanpa kehilangan manfaat dari keduanya. Saya juga menjadi terbiasa melatih fokus dan konsentrasi. Saya lebih jeli memanfaatkan momen-momen hibernasi atau jeda-jeda dalam hidup untuk hal-hal yang produktif. Sepertinya hanya sebentar. Dalam film mungkin hanya beberapa detik saja, tapi saya bisa memanfaatkan untuk membaca dua atau tiga alinea. Dalam hidup mungkin beberapa menit, tapi saya bisa memanfaatkan beberapa menit yang terlihat sedikit itu untuk menulis misalnya. Hanya 10 menit bisa menyelesaikan 1 tulisan. Jika waktu-waktu split itu berulang hingga 100 kali, saya sudah bisa menyelesaikan satu buku! Luar biasa bukan?

Kalian pun boleh mencobanya. Menonton sambil membaca. Jika film yang kalian tonton ternyata kurang menarik dan tidak ada pelajaran yang bisa ditangkap darinya, maka kalian diuntungkan dengan apa yang sudah kalian baca. Jika yang dibaca juga tidak menarik, maka setidaknya kalian mendapatkan beberapa manfaat seperti yang saya ungkapkan sebelumnya. [rafif]

sumber gambar: bukupedia.com

Rafif Amir

Penulis, Editor, Blogger. Pengurus Pusat Forum Lingkar Pena, Founder Sekolah Menulis Online (SMILE), Founder Cahaya Pustaka, Direktur Penerbit Satoe. Bisa dihubungi via surel rafif_amir@yahoo.co.id

Share this post