Surat untuk Calon Gubernur Jawa Timur


Pilkada Jawa Timur semakin dekat. Ada dua pasangan calon yang maju dan bersaing memperebutkan 30 juta suara dari 38 kabupaten/kota. Dua kandidat itu adalah Anda; Ibu Khofifah bersama Mas Emil dan Gus Ipul bersama Mbak Puti.

Saya melihat, Anda berdua, bersama pasangan layak menjadi gubernur. Pantas. Anda memiliki kapasitas untuk itu. Bu Khofifah bahkan pernah menjadi menteri beberapa kali. Gus Ipul sudah teruji sebagai wakil Gubernur dua periode. Jadi, Anda berdua boleh tampil dan berkampanye dengan penuh percaya diri.

Tetapi, Anda harus tahu, bahwa menjadi pemimpin bukan hanya tentang kelayakan kapasitas intelektual dan ketangkasan dalam mengelola birokrasi. Pertama-tama, yang ingin saya tanyakan, apa sesungguhnya niat Anda maju menjadi gubernur?

Ini penting. Dalam agama yang kita anut bersama, niat menjadi salah satu syarat dari diterimanya ibadah. Imam Nawawi dalam kitab masyhurnya, Kumpulan 40 Hadits Terpilih, bahkan menetapkan hadits tentang niat di urutan pertama. Jika Anda menganggap bahwa menjadi pemimpin, menjadi seorang gubernur sebagai ladang pahala dan menyemai kebaikan. Jika Anda menganggap bahwa kiprah Anda nanti adalah sebagai salah satu wujud ketakwaan Anda pada Allah, maka telah luruskah niat Anda?

Saya bersama 30 juta warga Jawa Timur tentu tak bisa menjawabnya. Yang bisa menjawab hanya pribadi Anda masing-masing. Hanya hati nurani Anda masing-masing. Benarkah itu untuk kesejahteraan rakyat, untuk membangun Jawa Timur? Sama sekali tidak ada niat untuk menjadikan jabatan sebagai ladang untuk mengeruk uang negara, atau hanya sekadar prestise dan mengeruk sebanyak-banyaknya keuntungan dunia?

Jika Anda telah jujur terhadap diri Anda sendiri, maka ketika bersama rakyat, Insya Allah Anda bisa lebih jujur lagi. Tetapi jika Anda mengkhianati diri Anda sendiri, maka saya yakin Anda akan lebih berkhianat ketika bersama rakyat.

Sekali lagi, mohon periksa dengan jujur: telah luruskah niat Anda menjadi pemimpin Jawa Timur?
Jika jawabannya “iya”, maka kita bisa berdiskusi lebih jauh lagi.

Sebagian bagian dari kaum muda, saya ingin ketika nanti Anda terpilih, perhatikanlah kaum muda Jawa Timur. Lebih dari 50% penduduk Jawa Timur adalah anak muda di bawah 30 tahun. Mereka adalah generasi-generasi masa depan, yang akan ikut berjuang membesarkan Jawa Timur, terlebih membesarkan negeri ini.

Kesuksesan Anda memimpin akan diukur, salah satunya dari seberapa besar Anda bisa memberdayakan mereka. Ciptakan lapangan kerja yang luas untuk mereka, berikan mereka kegiatan-kegiatan positif sesuai dengan potensi masing-masing. Nikahkan yang masih sendirian.

Membaca yang terakhir, mungkin Anda tertawa. Tetapi ini masalah serius. Pemuda yang masih sendirian cenderung lebih banyak yang galau. Apalagi di masa-masa subur, mereka tak kunjung menemukan pendamping hidup. Ini dapat mengurangi daya kreativitas dan energi mereka untuk bergerak. Jadi tolong, ini benar-benar diperhatikan.

Lalu berikutnya, kita akan berbicara tentang kemiskinan. Sanggupkah Anda menuntaskan problem kemiskinan di Jawa Timur? Ini akan berkaitan dengan banyak hal. Tidak hanya tentang lapangan kerja dan UMR. Ini juga akan bersinggungan dengan infrastruktur yang baik. Pembangunan infrastruktur akan memudahkan mereka untuk menyelenggarakan perniagaan. Pasti dampak akhirnya pada kesejahteraan keluarga mereka.

Anda juga harus melarang program KB yang posternya dipasang besar-besaran di Madura. Mungkin juga kota lainnya. Baik, itu program pemerintah dan dinas kesehatan, tetapi Anda punya hak paling tidak membuatnya tidak begitu massif. Sebab, jika Anda masih percaya dengan ajaran agama yang kita yakini, bahwa setiap anak membawa rezekinya masing-masing. Tidak ada kolerasi sama sekali bahwa yang punya anak pastilah miskin hidupnya. Tidak! Bukankah kita saksikan, mereka yang tak punya anak atau anaknya hanya seorang, banyak pula yang miskin? Kita juga menyaksikan, mereka yang anaknya lebih dari lima tetap hidup sejahtera bahkan bisa menyekolahkan semuanya di universitas ternama, menjadi sarjana dan kebanggaan bangsa?

Dalam surat sederhana ini, saya juga ingin mengajak Anda, untuk memperhatikan permasalahan yang dihadapi oleh Umat Islam. Tak layak Anda mengingkarinya. Apalagi, ketika menjelang pilkada, Anda berbondong-bondong datang ke pesantren, Anda meminta dukungan para santri dan ulama, Anda berjibaku ke sana ke mari mengharap umat Islam memilih Anda. Maka, prioritaskan masalah umat untuk diselesaikan.

Berikan perhatian pada ormas-ormas Islam, pada pesantren, pada sekolah-sekolah dan lembaga Islam. Lebih-lebih bagi mereka yang nyata-nyata berkontribusi dalam membangun Jawa Timur. 
Jangan culas dan mencurangi mereka. Karena sekali saja Anda menyakiti, Anda tidak akan dipercaya lagi. Jangan hanya karena kepentingan dunia yang sesaat, Anda kesampingkan suara umat dan Anda angkat mereka yang menjadi musuh kita sebagai teman setia.

Wahai Bapak dan Ibu calon Gubernur Jawa Timur.

27 Juni 2018. Itulah saat kami meletakkan harapan pada Anda. Hanya selang beberapa hari dari hari raya Idul Fitri. Saya berharap, suasana idul fitri tetap terjaga. Jawa Timur aman dan damai. Itu sangat tergantung dari seberapa piawai Anda menenangkan massa pendukung Anda. Itu tergantung seberapa lapang dada Anda saat menerima kekalahan dan bagaimana Anda menyikapi kemenangan.

Satu hari yang menentukan, saya harap tetap menjadi hari yang terajut dalam indahnya berjabat tangan. Tak ada permusuhan. Tak ada saling dendam. Sebab siapapun pemenangnya, bukan itu yang menjadi soal. Tetapi bagaimana setelahnya, bagaimana Anda membangun Jawa Timur yang kita cintai bersama.

Dalam penutup surat ini, saya mendoakan Anda. Agar Allah memberikan hidayah, memberikan petunjuk, dan meluruskan niat Anda maju sebagai calon gubernur. Saya juga berharap, agar kompetisi yang terjadi adalah kompetisi yang sehat. Jauh dari black campaign, apalagi politik-politik yang menghancurkan.

Kita bersaudara dan Allah telah mengikat persaudaraan itu dengan begitu indah. Jangan sampai, justru Andalah yang mencerai-beraikannya.

Selamat menuju Juni yang Indah. Pesta demokrasi yang indah.

Sidoarjo, 12 Mei 2018

sumber gambar: nasional.tempo.co

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Surat untuk Calon Gubernur Jawa Timur"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel